Tentang Kami

   Arsip Tulisan
    Pengumuman Pindah Alamat
Saturday, February 16, 2008
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Selamat Datang kembali di blog ini.
Berdasarkan hasil kesepakatan para penggemar, pengamat, dan administrator Blog Al-Falah Connection, maka alamat blog sekarang dipindahkan ke Sini. Blog ini tidak akan di update sejak tanggal 14 Februari 2008. Untuk melihat perkembangan selanjutnya, silakan Klik di Sini. Bagi Anggota yang belum memperbaharui profilnya, dipersilahkan menghubungi Admin.
Hal ini dilakukan dengan alasan yang sangat urgen, yakni tentang kemudahan
komunikasi dan timbal balik informasi.
Semoga dengan adanya pindahan ini, Al-Falah Connection akan lebih maju.
Selanjutnya, blog ini masih tetap dapat diakses, begitu juga dengan arsip artikel
yang ada di dalamnya, juga masih tetap dapat dinikmati.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya program WebBlog Alfaconn. Terima kasih kepada para pengunjung yang telah memberikan komentar. Dan terima kasih kepada teman-teman yang telah menjadi pengunjung tetap AlfaConn.
Selanjutnya, kita bisa berkomunikasi di Sini
Wassalam ...
Baca Selengkapnya...
Posted by Al-Falah Connection @ 11:27 PM   0 comments
    Jadwal Penulis di Al-Falah Connection
Wednesday, February 13, 2008
Berdasarkan hasil rapat sepihak antara admin blog Al-Falah Connection dan Direktur Blog Iderahmat, berikut ini adalah Nama Para Blogger yang berkewajiban mengisi postingan di blog resmi Al-Falah Connection ini. Jadwal ini bersifat wajib dan harus, postingan bersifat bebas tema, dipersilahkan untuk mengirimkan artikel ke alamat email di kolom sebelah kanan blog. Atau jika sudah bisa posting dipersilahkan untuk langsung login ke blogger.com (username dan password silakan minta via SMS ke nomornya Bidin). Atas perhatian dan kerjasama serta tulisan yang dikirimkan atau dipostingkan, kami sebagai pengurus mengucapkan terima kasih. Postingan akan diterbitkan setiap Hari Minggu, karena itu diharapkan bagi yang mengirim email, sehari atau dua hari sebelumnya.
Adapun daftar tersebut adalah :
Minggu, 17 Februari 2008 : Yunan Nawawi
Minggu, 24 Februari 2008 : GustySyamsy
Minggu, 02 Maret 2008 : Rahmat Hidayat
Minggu, 09 Maret 2008 : Abdul Musthofa
Minggu, 16 Maret 2008 : Makhrus Habibi
Minggu, 23 Maret 2008 : Ramlah
Minggu, 30 Maret 2008 : Aris
Minggu, 06 April 2008 : Ikhwan Hadi
Minggu, 13 April 2008 : M. Zainal Abidin
Minggu, 20 April 2008 : Masruri
Minggu, 27 April 2008 : Rusmitasari
Semoga tugas menulis ini tidak menjadi beban, tapi malah menjadi cambuk untuk mampu berkreasi lebih baik.
Bagi teman-teman yang ingin punya blog, baik di Blogger maupun Wordpress silakan hubungi Bidin. Ketentuan harga dan kesepakatan ditentukan kemudian. Hehe ...
Baca Selengkapnya...
Posted by Al-Falah Connection @ 7:06 AM   0 comments
    BACAAN WAJIB MENATAP 2008 (Rencana Program Alfalah-Conection)
Thursday, February 7, 2008

  1. CATATAN SINGKAT

    Lebih baik menahan seluruh pasukan dan tidak dihancurkan oleh musuh dari pada menderita setalah pertempuran (Sunzui)
    Banyak cita-cita yang melatarbelakangi keberadaan Alfacon. Berbagai gagasan dan pemikiran telah berdialektik bersamanya, tidak sedikit mereka yang menyediakan waktu dan bergelut, bernostalgia bersamanya. Dan banyak pengharapan implementasi dari otak-otak (baca : pemikiran) darinya dan impian besar tertumpu padanya.
    Tapi disisi lain pertanyaan yang kemudian muncul adalah, apakah yang di cita-citakan oleh Alfacon ?, Siapa, dimana dan bagaimana sebenarnya Alfacon dalam mewujudkan mimpi-mimpinya ?. Dari pertanyaan inilah kemudian muncul perumusan visi, misi dan strategi yang kemudian terwujud dalam program jangka panjang yang kemudian di spesifikkan dengan program jangka pendek atau tahunan dengan skala prioritas tertentu untuk mencapai apa yang di cita-citakan.
    Tidak ada kata tidak mungkin, berangkat dari hal-hal yang terkecil, memadukan dari pemikiran-pemikiran sederhana dan di implementasikan dalam langkah-langkah yang praktis, sebuah kekuatan sekecil apapun awalnya akan bisa menjadi kekuatan/arus yang besar di kemudian hari. Inilah yang kemudian menjadi spirit Alfacon, dengan mengurangi beberapa kelemahan dan memaksimalkan beberapa kelebihannya, kesabaran dalam menjalin komunikasi dan transformasi gagasan sampai skill praktis yang sekaligus dengan manajemen yang strategis dan sistematis, Alfacon akan menjadi sebuah kekuatan besar, baik pada tingkatan aksiologi maupun pada tingkatan epsitemologi.
    Kurang lebih sudah 1 (satu ) tahun Alfacon berada dengan berbagai varian pemikirannya, aksinya dan tentunya mimpi-mimpinya, banyak orang bilang, keberadaannya hanya semangat anak muda yang cepat atau lambat akan pudar, dengan berkarya semua akan terjawab apa dan bagaimana Alfacon, sekarang besok maupun mendatang.
    Alfalah Connection dalam 1 (satu) tahun ini (baca : 2007) telah melaksanakan beberapa agenda, baik pada tingkatan struktural maupun pada tingkatan kultural. Penguatan emosional, kesamaan pemikiran dan kesatuan gerakan. Itulah beberapa targetan selama tahun-tahun awal yang kemudian bisa dijadikan ukuran dalam menentukan keberhasilan target program tahun 2007
    Beberapa program telah dirumuskan melalui pertemuan singkat dan tatap muka cepat, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik dalam hitungan tahunan maupun dalam hitungan bulanan, yang diantaranya adalah :
    • Out Bond
      Agenda ini diadakan dengan tujuan untuk penguatan emosional jaringan dan menyamakan frekuensi pemikiran dan gerakan, apa yang menjadi keinginan masing-masing personal dan bagaimana mewujudkannnya baik dengan kekuatan personal maupun dengan kekuatan komunal. Agenda ini di fokuskan di jaringan Jawa yang selain mempunyai banyak kesamaan pemikiran juga secara teritorial sudah terkondisikan. Di ikuti oleh Rahmat Hidayat (Bandung-Jawa Barat) Mizan Bazari (Madiun-Jawa Timur) Makhrus Habibi (Tulungagung-Jawa Timur) Ikhwan Hadi (Malang-Jawa Timur) Pendik (Malang-Jawa Timur, sekarang pindah ke Bandung) dan Masruri (Malang-Jawa Timur) yang dilaksanakan di kawasan pegunungan Nganjuk Jawa Timur.
      Agendanya sangat sederhana, dari diskusi kecil, cerita-cerita singkat tentang susahnya di rantauan sampai pada cita-cita yang ingin di wujudkan dan perumusan program-program yang akan di lakukan Alfacon ke depan. Sebuah komitmen gerakan dimunculkan dan tukar informasi menjadi catatan penting dalam agenda ini.
      Target agenda yang telah di rencanakan sudah terpenuhi dengan beberapa catatan evaluasi, diantaranya adalah :
      • Ketidakhadiran Kawan Yunan Nawawi (Yogyakarta)
      • Pemilihan tempat yang kurang sesuai harapan
      • Konsep yang belum matang
      • Perencanaan keuangan yang belum maksimal
      Hal inilah yang kemudian menjadi bahan evaluasi pada agenda ini, khususnya di tingkat teknis agenda.
    • Pengadaan Webblog
      Program ini sebenarnya yang pertama kali muncul setelah pertemuan singkat beberapa orang. Landasan pemikiran dari program ini adalah sebagai pusat informasi dan komunikasi serta pusat pemikiran dan gagasan.
      Beberapa tulisan kemudian mewarnai webblog ini, yang kemudian menjadi harapan akan munculnya kesepemahaman gagasan dan gerakan, serta peningkatan skill penulisan personal anggota.
      Ada bebarapa catatan dalam program pengadaan webblog ini, di antaranya adalah :
      • Manajemen keuangan masih belum terkonsep secara jelas sehingga masih mengandalkan keuangan sendiri/operator (Muhammad Zainal Abidin) yang kemudian sedikit menghambat kerja-kerjanya.
      • Pada wilayah keanggotaan, kebanyakan anggota masih belum terbiasa dengan dunia maya sehingga keberadaannya masih terbatas pada beberapa kalangan. Pada tingkatan alumni keberadaannya kebanyakan masih di tingkatan mahasiswa, pada tingkatan eksternal (alfalah) masih beberapa orang yang mengakses dan itupun sangat jarang, pada tingkatan siswa alfalah sendiri masih belum sama sekali pernah dan bisa mengakses media ini.
      • Pada awalnya eksplorasi gagasan dengan bentuk tulisan-tulisan pada media ini begitu masksimal, selain karena masih belum mempunyai blog-blog pribadi, kebanyakan memang seorang penulis pada awalnya sangat kaya ide dan gagasan. Tetapi pada kemudiannya sangat sedikit tulisan yang masuk di webblog ini, itupun penulisnya masih tetap. Pada tingkatan ini skill menulis yang ada pada Alfacon masih belum maksimal, entah karena malu karena tulisannya masih kurang bagus, malu karena gagasannya belum terlalu cerdas atau memang karena malas menulis dan tidak punya keinginan untuk menulis.
      • Pada tingkatan bahasa penulisan, banyak mengalami kendala, khususnya pada wilayah transformasi gagasannya, bahasa yang sering di gunakan dalam penulisan-penulisan sangat terpengaruh oleh aktivitas penulis yang kebanyakan menjadi mahasiswa, bisa dipahami gagasannya yang menjadi tujuan penulisan ternyata masih terkendala dengan pemakaian bahasa (baca : mahasiswa banget), sehingga kemudian membawa pada kurang dinamisnya penulis-penulis di Alfacon, atau dalam pengertiannya penulis-penulis masih belum berdialektika dengan penulis-penulis lainnya, entah dengan meninggalkan komentarnya atau dengan membantah dengan tulisan-tulisannya. Sedangkan pada sisi ini, skill menulis yang menjadi sangat penting baik pada tingkatan komunikasi gagasan maupun pada peningkatan sumberdaya masih sangat minim.
    • Informal Meeting
      Agenda ini digagas seiring dengan gagasan pengadaan webblog, yang pada perencanaannya akan dijadikan agenda bulanan (1x/bulan), yang diagendakan pada awal-awal bulan. Dari awal samapi sekarang agenda ini yang masih belum maksimal berjalan bahkan sangat jarang. Hal ini kemudian membawa implikasi pada minimnya komunikasi, entah itu pada skala emosional maupun pemikiran, sehingga tulisanpun sangat jarang dan rencana-rencana yang seharusnya terkomunikasikan masih belum bisa yang kemudiannya agenda tidak terencana sesuai dengan kesepakatan Alfacon yang mengesankan bahwa Alfacon hanya beberapa orang yang mengingikan.
    • Reuni Alumni Al-Falah
      Tujuan agenda ini adalah menegaskan diri atas keberadaan Alfacon (jaringan alumni Al-Falah) baik dimata alumni yang masih belum tahu, dimata masyarakat, dan dimata Al-falah sendiri. Yang sekaligus mentransformasikan gagasan-gagasan dari Alfacon sendiri. Kegiatan ini dilaksanakan pada lebaran Idul Fitri hari ke-4, dengan beberapa persiapan yang sangat minim dan mendesak. Kegiatan ini dinilai cukup sukses dan sesuai dengan targetan yang kemudian membuahkan beberapa catatan realitas alumni Al-falah :
      • Mempuyai latar belakang yang bermacam-macam, khususnya pada profesi dan pemikiran
      • Mayoritas masyarakat kelas menengah ke bawah/ belum tertata secara ekonomi
      • Mayoritas tidak melanjutkan pendidikan
      • Masih kurang komunikatif (minder)
      • Rata-rata masih di usia angkatan kerja
      • Pragmatis, materialis
      • Semangat lokalitas yang sangat tinggi
      • Antar angkatan masih belum komunikatif
      Beberap catatan inilah yang kemudian membuat sulitnya komunikasi gagasan.
    • Buletin Madani
      Karena sifatnya jaringan dan posisinya saling berjauhan, selain dimaksudkan sebagai media komunikasi gagasan, baik ke alfalah sendiri maupun ke masyarakat. Buletin Madani juga dimaksudkan untuk media eksplorasi dan aktualisasi Alfacon. Al hasil dari beberapa pertemuan ada sebuah kesepakatan untuk penerbitannya yang akan di kelola kawan-kawan di Palopo dan di Bone-Bone.
      Evaluasinya pada tingkatan materi, kebanyakan tulisan-tulisan yang ada di Madani masih belum satu frame pemikiran, masih ada perbedaan cara pandang. Selain itu pada tingkatan bahasa, Buletin Madani yang gagasannya di tulis dari kalangan mahasiswa masih belum tertransformasikan secara substansial, berbagai komentar telah datang, dari bentuknya yang sangat sederhana, bahasa yang terlalu mahasiswa, tema yang kurang up to date sampai pada minimnya penulis.
      Selain program-program formal dan informal diatas, ada beberapa catatan-catatan dalam program non formal, tentang beberapa diskusi-diskusi kecil yang mencoba mengulas dan membahas keberadaan Alfacon yang khusus membahas tentang cita-cita Alfacon sendiri.
    • Berangkat dari berbagai pemikiran Alfacon serta catatan-catatan tulisan di webblog, Alfacon mencita-citakan terbentuknya Masyarakat Madani (civil society) dengan konsentrasi gerakannya di wilayah pendidikan. Yang kemudiannya ini menjadi titik pijak pada program tahun 2008 yang sekaligus menjai rekomendasi akhir tahun, adalah :
      • Ideologisasi : Dengan adanya cita-cita ideal Alfacon, terbentuknya masyarakat Madani /civil society maka harus segera terumusankannya Masyarakat Madani dalam perspektif Alfacon
      • Keorganisasian : Pada awalnya Alfacon adalah organisasi yang berbentuk jaringan, tetapi pada wilayah kerjanya hal ini sangat ambigu, satu sisi harus ada koordinasi tetapi sisi lain Alfacon tidak mempunyai Struktur organiasi. Berangkat dari analisa diatas harus ada rumusan yang jelas keberadaan Alfacon, apakah tetap memakai jaringan (connection) atau memakai organisasi struktural
      • Finansial : kerja-kerja Alfacon sampai saat ini masih belum ada rumusan yang jelas terkait dengan manajemen keuangan, tentang pengolahan blog sampai pada penerbitan Buletin Madani, hal ini tentu sangat menghambat kerja-kerjanya, sehingga keuangan sangat penting untuk dirumuskan guna memaksimalkan kerja-kerja Alfacon
      • Karena keberadaan anggota Alfacon yang terkomunikasikan masih sebatas di tingkatan mahasiswa, hal yang paling penting dari berbagai evaluasi kelemahannya adalah penguatan Skill menulis (jurnalistik) yang menjadi syarat mutlak dalam mentransformasikan gagasan-gagasannya.
      • Beberapa hal diatas yang kemudian akan menjadi titik pijak pada program-program selanjutnya.
  2. KE DEPAN
    New context, new paradigm
    Setiap gerakan selalu berpijak dalam suatu konstruksi realitas sosial tertentu. Tidak ahistoris dan karenanya material. Hukum ini menunjukkan bahwa gerakan perubahan tidak terlepas dari teks-teks social lain termasuk the dominant ideology yang bekerja, gerakan-gerakan yang telah ada atau yang akan ada tidak bisa dilepaskan dari gerakan global yang biasa di definisakan dengan globalisasi
    Secara paradigmatik, ada tiga pandangan dalam memandang globalisasi (David Held, et al, 1998). (1) Skeptis : globalisasi hanya akan menuai kegagalan dalam mewujudkan trasnformasi sosial berkeadilan. (2) Optimistik : globalisasi sebagai jawaban terang benderang atas masa depan ekonomi politik global. (3) Transformasional, yang masih melihat sekian kemungkinan masa depan globalisasi, karena amat tergantung pada sekian variabel yang tidak bisa direduksikan begitu saja dalam satu faktor dominan.
    Terlepas dari itu, yang terpenting bahwa globalisasi ada dan keberadaan prosesnya tidak secara sektoral tetapi secara gradual, secara menyeluruh baik di tingkatan ekonomi, sosial, budaya, pendidikan maupun politik tentunya. Lemahnya peran negara, mahalnya pendidikan, jebloknya nilai rupiah, tidak kuatnya ketahanan pangan nasional, rusaknya hutan, konsumtifme, aksi kekerasan dan lain sebagainya, tidak bisa dipandang secara sektoral dalam menganalisanya tetapi adalah by design global
    Apakah kita mengiyakan realitas global atau menafikan atau bahkan menolak, adalah sebuah pilihan yang kemudian akan sangat menentukan gerak langkah ke depan, dari pribadi seorang pelajar/masyarakat sampai pada lembaga-lembaga baik yang dimiliki masyarakat maupun negara.
  3. PRIORITAS PROGRAM
    • Keorganisasian : Penguatan internal organisasi (struktur, ideologisasi, finansial dan manajerial)
    • Net working : penguatan jaringan, baik jejaring internal (mengkomunikasikan ke alumni sebanyak-banyaknya) maupun eksternal Alfacon
    • Penguatan skill praktis Jurnalistik
    • Penguatan sumber daya anggota
  4. INDIKATOR KEBERHASILAN
    • Penerbitan Buletin Madani secara continue
    • Terbentuknya format organisai secara jelas
    • Peningkatan secara kuantitas penulis di webblog
    • Bargaining posisi
    • Anggota mempunyai webblog
  5. RENCANA PROGRAM
    Pelatihan Jurnalistik
  6. PENUTUP
    Bukan apakah kita bisa mencapai tujuan dan targetan tahunan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita mencapai targetan tan tujuan tersebut. Menghargai proses dan maksimal berproses adalah catatan penting dalam awal-awal penguatan Alfacon. Kesatuan komitmen dan saling menyadari adalah hal yang sangat penting dalam membangin ikatan emosional organiasi dan tentunya adalah sebuah kesalahan ketika kita tidak serius dalam melakukan suatu hal baik, hanya orang bodohlah yang melakukan kesalahan dua kali. Dan orang yang akan menyesal di kemudian adalah orang yang menutup diri atas beberapa kekurangannya.
Tulungagung, 30 Januari 2007
Makhrus Habibi
Baca Selengkapnya...
Posted by Al-Falah Connection @ 7:35 AM   0 comments
    Menikmati Kritik dan Celaan
Kejernihan dan kekotoran hati seseorang akan tampak jelas tatkala dirinya ditimpa kritik, celaan, atau penghinaan orang lain. Bagi orang yang lemah akal dan imannya, niscaya akan mudah goyah dan resah. Ia akan sibuk menganiaya diri sendiri dengan memboroskan waktu untuk memikirkan kemungkinan melakukan pembalasan. Mungkin dengan cara-cara mengorek-ngorek pula aib lawannya tersebut atau mencari dalih-dalih untuk membela diri, yang ternyata ujung dari perbuatannya tersebut hanya akan membuat dirinya semakin tenggelam dalam kesengsaraan batin dan kegelisahan.
Persis seperti orang yang sedang duduk di sebuah kursi sementara di bawahnya ada seekor ular berbisa yang siap mematuk kakinya. Tiba-tiba datang beberapa orang yang memberitahukan bahaya yang mengancam dirinya itu. Yang seorang menyampaikannya dengan cara halus, sedangkan yang lainnya dengan cara kasar. Namun, apa yang terjadi? Setelah ia mendengar pemberitahuan itu, diambilnya sebuah pemukul, lalu dipukulkannya, bukan kepada ular namun kepada orang-orang yang memberitahukan adanya bahaya tersebut.
Lain halnya dengan orang yang memiliki kejernihan hati dan ketinggian akhlak. Ketika datang badai kritik, celaan, serta penghinaan seberat atau sedahsyat apapun, dia tetap tegar, tak goyah sedikit pun. Malah ia justru dapat menikmati karena yakin betul bahwa semua musibah yang menimpanya tersebut semata-mata terjadi dengan seijin Allah Azza wa Jalla.
Allah tahu persis segala aib dan cela hamba-Nya dan Dia berkenan memberitahunya dengan cara apa saja dan melalui apa saja yang dikehendaki-Nya. Terkadang terbentuk nasehat yang halus, adakalanya lewat obrolan dan guyonan seorang teman, bahkan tak jarang berupa cacian teramat pedas dan menyakitkan. Ia pun bisa muncul melalui lisan seorang guru, ulama, orang tua, sahabat, adik, musuh, atau siapa saja. Terserah Allah.
Jadi, kenapa kita harus merepotkan diri membalas orang-orang yang menjadi jalan keuntungan bagi kita? Padahal seharusnya kita bersyukur dengan sebesar-besar syukur karena tanpa kita bayar atau kita gaji mereka sudi meluangkan waktu memberitahu segala kejelekkan dan aib yang mengancam amal-amal shaleh kita di akhirat kelak.
Karenanya, jangan aneh jika kita saksikan orang-orang mulia dan ulama yang shaleh ketika dihina dan dicaci, sama sekali tidak menunjukkan perasaan sakit hati dan keresahan. Sebaliknya, mereka malahan bersikap penuh dengan kemuliaan, memaafkan dan bahkan mengirimkan hadiah sebagai tanda terima kasih atas pemberitahuan ihwal aib yang justru tidak sempat terlihat oleh dirinya sendiri, tetapi dengan penuh kesungguhan telah disampaikan oleh orang-orang yang tidak menyukainya.
Sahabat, bagi kita yang berlumur dosa ini, haruslah senantiasa waspada terhadap pemberitahuan dari Allah yang setiap saat bisa datang dengan berbagai bentuk.
Ketahuilah, ada tiga bentuk sikap orang yang menyampaikan kritik. Pertama, kritiknya benar dan caranya pun benar. Kedua, kritiknya benar, tetapi caranya menyakitkan. Dan ketiga, kritiknya tidak benar dan caranya pun menyakitkan.
Bentuk kritik yang manapun datang kepada kita, semuanya menguntungkan. Sama sekali tidak menjatuhkan kemuliaan kita dihadapan siapapun, sekiranya sikap kita dalam menghadapinya penuh dengan kemuliaan sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Karena, sesungguhnya kemuliaan dan keridhaan-Nyalah yang menjadi penentu itu.
Allah SWT berfirman, "Dan janganlah engkau berduka cita karena perkataan mereka. Sesungguhnya kekuatan itu bagi Allah semuanya. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Yunus [10] : 65)
Ingatlah, walaupun bergabung jin dan manusia menghina kita, kalau Allah menghendaki kemuliaan kepada diri kita, maka tidak akan membuat diri kita menjadi jatuh ke lembah kehinaan. Apalah artinya kekuatan sang mahluk dibandingkan Khalik-nya? Manusia memang sering lupa bahwa qudrah dan iradah Allah itu berada di atas segalanya. Sehingga menjadi sombong dan takabur, seakan-akan dunia dan isinya ini berada dalam genggaman tangannya. Naudzubillaah!!!
Padahal, Allah Azza wa Jalla telah berfirman, "Katakanlah, Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan. Engkau berikan kerajaan kepada orang Kau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Kau kehendaki. Engkau muliakan yang Kau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Kau Kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Ali ‘Imran [3] : 26)***
dari : Managemen Qalbu oleh Abdullah Gymnastiar
Baca Selengkapnya...
Posted by Al-Falah Connection @ 7:16 AM   0 comments
   WebBlog Anggota
~ Rahmat Hidayat
~ Makhrus Habibi
~ M. Zainal Abidin
~ Ramlah [New]
   Info Selanjutnya

Kirim e-mail kepada kami di :
alfalahsmallville@yahoo.com


Silakan hubungi :
Makhrus (085259534505) atau
Ramlah (085255750150)


Blog baru Kami ada di Sini

   Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER

Untuk mendapatkan tampilan terbaik, gunakan Resolusi Layar 1024 x 768
© Al-Falah Connection HomePage. 2007-2008. Maintenance by Abidin (Alumni MA 2003)
All Right Reserved. Template by Isnaini Dot Com